aKaNg DimaZ
Selasa, 14 Juni 2016
Kamis, 26 Juni 2014
Rabu, 05 Maret 2014
Selasa, 31 Desember 2013
Jumat, 27 Desember 2013
Kamis, 03 Oktober 2013
Kisah Misteri Ya'juj Ma'juj Dan Dzulqarnain
Konon, inilah lokasi tembok Yakjuj Makjuj, Konon, sebuah kisah mengenai Dzul Qornain, seorang Raja Diraja berhasrat mencari Maa’ul-Hayah (air kehidupan). Kabar bin kabar menyebutkan bahwa siapa yang dapat meni’mati air kehidupan itu, dia akan dikaruniai Allah masa hidup yang panjang sampai Hari Kiamat.
Beliau bermufakat dengan Perdana Menterinya, Balya ibnu Mulkan (Nabi Khaydir sebelum diangkat menjadi Nabi) agar bersama-sama melakukan perjalanan untuk menemukan sumur air kehidupan itu. Segala sesuatu dipersiapkan, perjalanan dilakukan berdua-duaan tanpa diikuti oleh siapa pun.
Balya ibnu Mulkan menjadi penunjuk jalan. Sebelum perjalanan itu dilakukan, Perdana Menteri berpesan kepada Rajanya, “Tuanku, apa pun yang kita temui dalam perjalanan ini janganlah dihiraukan karena hal itu akan menghambat perjalanan kita menuju apa yang kita cari.” Perjalanan ternyata cukup panjang dan memakan waktu cukup lama. Bermacam halangan dan rintangan yang dilewati, tidaklah mereka hiraukan. Dari kejauhan, tampaklah jalan lurus gemerlapan, penuh cahaya yang amat indah. Serasa hilang segala penat dan letih setelah menyaksikan keindahan jalanan itu, namun tujuan belum juga kelihatan.
Ternyata jalanan itu dihiasi permata-permata indah sejauh mata memandang. Dzulqornain serta merta mengambil permata-permata itu dengan penuh nafsu. Beliau masukkan ke dalam karung yang beliau panggul sendiri. Balya ibnu Mulkan berkata, “Tuanku, perjalanan kita masih jauh. Lebih baik tinggalkan saja semua itu.” Dzulqornain menjawab, “Tak apalah, permata-permata ini tidak seberapa beratnya.”
Perjalanan diteruskan, terlihat Raja Dzul Qornain sudah agak letih. Tambah jauh perjalanan, tambah pula rasa beratnya bawaan. Sering sudah perjalanan terhenti untuk menghilangkan penat. Sedikit demi sedikit, bawaan berupa permata itu terpaksa dilemparkan. Namun apa yang terjadi, belum juga sampai ke tujuan, beliau sudah tidak mampu lagi meneruskan perjalanan itu. Raja Dzul Qornain terpaksa kembali ke kerajaan, sedang Balya ibnu Mulkan meneruskan perjalanan beliau untuk menemukan maa’ul hayah. Beberapa lama kemudian setelah peristiwa itu, Raja Dzul Qornain meninggal dunia. Sebelum wafatnya, beliau pernah berpesan, “Bila sampai akhir hayatku, tolong keluarkan kedua tanganku dari peti mati. Agar rakyatku mengetahui bahwa si Dzul Qornain yang mempunyai kerajaan di Timur dan di Barat, yang memiliki kekayaan berlimpah ruah, ternyata bila sampai ajalnya, hanya dengan tangan kosong melompong, tak ada satu pun yang dapat aku bawa.”
Ya'juj dan Ma'juj Dalam Qur'an
Al Qur'an dua kali menyebutkan kata "Ya'juj dan Ma'juj". Pertama, di surat Al Kahfi ayat 94, yang berbunyi: "Mereka berkata: Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya membuat dinding antara kami dan mereka?"
Kedua, surat Al Anbiya ayat 96-97, berbunyi: "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh penjuru yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari Kiamat)... ."
Itulah dua ayat Qur'an yang menyebutkan tentang Ya'juj dan Majuj. Ayat 94 surat Al Kahfi berbicara perihal Ya'juj dan Ma'juj di masa lalu. Tentang sifat mereka yang suka membuat kerusakan di dunia, sampai kemudian Dzulqarnain membuat benteng yang menghalangi mereka, dan mereka tidak mampu bangkit lagi semenjak zaman Dzulqarnain itu, juga zaman-zaman setelahnya. Sementara surat Al Anbiya berbicara dengan jelas tentang Ya'juj dan Ma'juj di masa depan dan perihal kebangkitannya ketika mendekati hari Kiamat.
Kata "dibukakan" atau dalam bahasa Arab "futiha" menurut DR. Shalah Abdul Fatah Al Khalidi penulis buku "Kisah-Kisah Orang Dahulu dalam Qur'an", yaitu diartikan secara makna bukan sebenarnya. Menurutnya, itu merupakan kehendak Allah atas mereka untuk keluar dari negerinya, dan dibiarkannya melakukan kerusakan di atas dunia dan negeri-negeri yang mereka kehendaki. Ini merupakan kebangkitan mereka terbesar dan terakhir sepanjang sejarah, menjelang hari Kiamat.
Kalimat pada ayat surat Al Anbiya yang berbunyi, "dan mereka turun dengan cepat dari seluruh penjuru yang tinggi." Menunjukkan besarnya kekuatan, jumlah personel yang mereka miliki, dan kerasnya ekspansi yang mereka lakukan
Inilah Kegiatan Setan Kepada Manusia Sehari-Hari
Setan, atau yang sering juga disebut iblis atau hantu adalah makhluk gaib ciptaaan Allah yang selalu saja mengganggu manusia, karena memang tugas utama mereka adalah menggoda manusia agar menjadi teman mereka di neraka kelak.
Di dalam al-Quran yang mulia disebutkan 5 pekerjaan utama setan secara gamblang yang antara lain :
1. Menakut-nakuti manusia dengan kefakiran sampai menyuruh berbuat keji :
“Setan mengancam kamu dengan kefakiran dan menyuruh kamu berbuat keji.” (QS 2:268)
Setan selalu membawa rasa was-was, kegelisahan, dan ketakutan akan kemiskinan: semua ketakutan ini muncul ketika seseorang dalam keadaan lemah atau tidak berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih tinggi. Takut kekurangan rezeki, sama saja dengan mengingkari Tuhan yang telah menjanjikan rezeki, kebaikan, dan kemurahan hati kepada semua makhluk-Nya.
Allah berjanji bahwa semua makhluk-Nya akan diberi penghidupan selama mereka mengikuti jalan Islam dan amal baik (ihsan). Kecenderungan negatif dalam diri manusia—unsur setani berupa keserakahan dan cinta kekuasaan—muncul membawa keraguan, prasangka, dan eksploitasi. Semua ini merupakan kecenderungan negatif yang membebani manusia, di saat dia kebingungan berjuang tanpa ditemani cahaya ilahi. (Syaikh Fadhlullah Haeri, Tafsir Surah al-Baqarah)
Rasulullah Saw bersabda, “Kosongkanlah pikiran kalian dari interes-interes dunia semampu kalian, karena siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, niscaya Allah menyia-nyiakannya dan menjadikan kefakiran di hadapan matanya. Sementara itu, siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya, Allah pasti menghimpun segala urusannya dan menjadikan kekayaan di dalam hatinya.” (Nahjul Fashahah, hadis no. 1165)
2. Menciptakan Permusuhan dan Saling Benci di antara Manusia.
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu.” (QS 5:91)
Rasulullah Saw bersabda, “Pintu-pintu langit dibuka setiap hari Senin dan Kamis. Pada hari itu ampunan diberikan kepada hamba yang tidak menyekutukan Allah, kecuali hamba yang masih memiliki permusuhan dengan saudaranya.” (Nahjul Fashahah, hadis no. 1162)
3. Menghias Perbuatan Buruk Seolah-olah Baik.
“…setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS 6:43)
“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu.” Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat, setan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah!”. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS 8:48)
4. Menjadikan Manusia Lupa
“…Dan jika setan menjadikan kamu lupa , maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat.” (QS 6:68)
5. Setan Merusak Hubungan Persaudaraan & Silaturahim
“…Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah setan merusak hubunganku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS 12:100)
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik . Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS 17:53)
Rasulullah saww bersabda, “Dosa-dosa yang dipercepat siksanya bagi pelakunya baik di dunia maupun di akhirat adalah : memutuskan silaturrahim, berkhianat dan berdusta” (Kanz ul ‘Ummal hadits ke:6986)
Langganan:
Postingan (Atom)